Batu, Jawa Timur- Dalam upaya mengembangkan potensi ekonomi berbasis pariwisata, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, melakukan kunjungan studi banding ke Desa Wisata Pentingsari, Yogyakarta. Pentingsari dikenal sebagai salah satu desa wisata sukses yang mampu mengelola sumber daya lokal menjadi daya tarik wisata berkelas nasional bahkan internasional. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali wawasan dan inspirasi baru dalam mengelola potensi alam, budaya, dan sumber daya manusia di Desa Giripurno, sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa secara berkelanjutan.
Salah satu desa wisata yang berkembang pesat di Yogyakarta adalah Desa Wisata Pentingsari. Terletak di lereng Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dan rawan bencana, desa ini berada hanya 12,5 km dari puncak Gunung Merapi serta berjarak 22,5 km dari pusat Kota Yogyakarta, dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Mengusung tema Budaya dan Pertanian Berwawasan Lingkungan, Desa Wisata Pentingsari menyuguhkan pengalaman wisata yang edukatif. Wisatawan dapat belajar dan berinteraksi langsung dengan alam, lingkungan, kegiatan pertanian, perkebunan, kewirausahaan, hingga kehidupan sosial budaya masyarakat setempat. Desa ini juga mempertahankan tradisi seni dan kearifan lokal yang masih melekat erat, sehingga menghadirkan suasana pedesaan khas lereng Gunung Merapi yang asri dan memikat.
Desa Wisata Pentingsari memiliki potensi besar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Selain menawarkan keindahan panorama alam dengan latar megah Gunung Merapi, desa ini memiliki tiga aspek utama yang menjadi daya tarik tersendiri dan menjadikannya tujuan favorit bagi banyak wisatawan. Aspek pertama adalah keindahan alam yang masih terjaga dengan baik, di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan luas hamparan sawah yang menyejukkan. Aspek kedua adalah pemberdayaan masyarakat lokal, dimana hampir seluruh tenaga kerja dan pengelola di Desa Wisata Pentingsari berasal dari warga sekitar. Terakhir, aspek ketiga adalah budaya, di mana masyarakat di lereng Merapi masih memegang erat tradisi Jawa. Hal ini terlihat dari arsitektur rumah tradisional yang khas, yaitu model Joglo yang juga diterapkan pada sebagian besar homestay di desa ini.
Kunjungan Desa Giripurno ke Desa Wisata Pentingsari memberikan banyak wawasan berharga yang dapat diambil untuk mengembangkan potensi wisata di desa mereka. Dengan melihat bagaimana Pentingsari berhasil mengelola sumber daya alam, budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal, Desa Giripurno dapat belajar untuk menerapkan strategi serupa guna meningkatkan perekonomian desa melalui sektor pariwisata. Semangat menjaga alam dan budaya yang ditunjukkan oleh Desa Pentingsari dapat menjadi inspirasi bagi Desa Giripurno dalam menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga berkelanjutan. Harapan besar agar kunjungan ini dapat membuka peluang baru bagi kemajuan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Penulis : Naila Febrina Akmalia
Universitas Muhammadiyah Malang